Gampong Lambaro Sukon adalah salah satu Gampong yang sangat tua diantara sekian banyak Gampong yang tua di Aceh Besar.Gampong Lambaro Sukon didirikan / dibangun jauh sebelum Islam masuk ke Aceh, pada Masa Agama Hindu berjaya di Aceh, Gampong Lambaro Sukon telah ada nama aslinya pada masa itu tidak ada lagi yang mengetahuinya, sejarah keberadaan Gampong Lambaro Sukon pada masa itu masih dapat terlihat pada batu-batu nisan yang tersisa dan pada upacara-upacara ritual / sesajen yang belum terkikis habis sampai saat ini.
Setelah Islam masuk ke Aceh di awal abad ke XIII (13) telah terjadi perubahan besar-besaran, Raja-raja kecil di Aceh satu persatu memeluk agama Islam Perubahan itu menyebar ke Gampong-Gampong, akhirnya di awal abad ke XV (15) Sultan Ali Mughayat Syah yaitu Sultan yang pertama mempersatukan Raja-raja kecil di Aceh dan mengumumkan kerajaan Aceh Darussalam pada saat itu.
Setelah Agama Islam kuat di Aceh, Agama Hindu terus bergeser hingga pudar sama sekali begitu juga dengan nama-nama, baik nama orang, nama tempat dan lain sebagainya terus berubah di sesuaikan dengan Islam, Arab dan Aceh. Begitu juga halnya dengan Gampong Lambaro Sukon, nama asli sebelumnya tidak ada lagi yang mengetahui setelah perubahan nama Gampong yang disebut sekarang dengan Gampong Lambaro Sukon. Lam berasal dari bahasa Arab, Baro berasal dari Bahasa Aceh. Bahasa Arab dan bahasa Aceh dipadukan yang artinya tidak baru dengan kata lain sangat tua / cukup lama, sedangkan sebutan Sukon diujungnya terjadi pada era empat puluhan karena pada saat itu disekitar meunasah Lambaro Sukon tumbuh beberapa batang sukon, sebutan tersebut terus berkembang dan pada akhirnya setelah kemerdekaan RI Gampong Lambaro sukon secara administrasi dan hukum telah diakui oleh negara